Setelah sekitar setahun sejak album Kuta Rock City dirilis, akhirnya Superman Is Dead yang sampai tahun ke-9 kekal menggebrak kembali dengan THE HANGOVER DECADE. Album yang merupakan album ke-2 bersama Sony Music Entertainment Indonesia (dan merupakan album ke-5 secara keseluruhan) kali ini terkesan lebih gelap, semakin matang, serta-secara musikal-kian eksploratif. Impresi tersebut paling frontal tergambar dari pemilihan desain album yang relatif kelam & bergulat hanya dengan 3 warna yaitu magenta, hitam & putih. Sementara figur para personel sepertinya sengaja disamarkan, efektif mencuatkan aura misterius.
Belum lagi tema lagu yang notabene sebelumnya didominasi cerita soal keseharian, soal pesta, soal bir, soal bir, & soal bir, maka kali ini isu yang diangkat duhai beragam. Serbaneka mulai dari isu serius psiko-sosial (Great Dream of Society, Future Disgrace), konsep Bhineka Tunggal Ika (Rock 'N Roll Band), huru-hara asmara (Falling Down, Disposable Lies), hingga metode ringan-lucu-segar supaya badan & pikiran bugar (Hanya Hari Ini (The Hangover Decade)). Sudah begitu, jelajah berkesenian tidak melulu macet stagnan di jazirah Punk, namun terselip juga tipis-tipis warna Punk Rockabilly (Muka Tebal-sebagai 1st single); TexMex alias campur sari Texas vs Mexico (Kings, Queens, & Poison); CalJam atau fusi antara California-Jamaica (Moral Dilemma); sampai LagLamJack a.k.a. Lagu Lama neh Jack (Bad Bad Bad, Beyond This Honesty, Tv Brain, dan Long Way to the Bar).Iya, 4 lagu yang disebut terakhir sejatinya dirampas dari cakram lawas SID Bad Bad Bad-dengan sedikit polesan baru di sana-sini. Semuanya memang diagendakan untuk disertakan kembali demi mengakomodasi permintaan yang ruah melimpah dari daerah-daerah luar Jawa & Bali.
Faktor signifikan lain yang vital dicatat di sini adalah varian partisipan yang atraktif sekaligus sinergis. Ada Joni Agung, sosok dreadlock yang sering 'dituduh' sebagai Bob Marley-nya Bali. Coba, bagaimana kalian tidak spontan merasa berambut gimbal, menegakkan bendera Jamaika, dan menjadi Rastafari adalah ultra cool saat mendengarkan Joni Agung biar-letoy-asal-asoy bersenandung di 'Moral Dilemma' Peace, mon!
Desah persuasif Melanie Subono, cewek bersuara renyah yang lumayan sukses memasarkan album solo yang agresif bernafaskan Pop Punk beberapa waktu silam di 'Falling Down', niscaya bakal manjur-utamanya bagi para gadis remaja-jadi pemicu agar segera ayo segera mencampakkan itu cowok yang selama ini merasa dirinya kegantengan, mana kerjaannya nenggak minuman keras terus, dus sisi romantisnya telah punah terkikis habis.
Kemudian Leo Sinatra gitaris sakti-mandraguna-lihai-lancar-jaya band Punk Rockabilly dari Bali, Suicidal Sinatra, urun rembug saling silang dengan One Dee oknum Noin Bullet, veteran Ska asal Bandung, yang merajam sensual dengan permainan trumpetnya. Satu sama lain berinteraksi mutual bin fenomenal. Total garansi kamu akan instan menyukai film kartun koboi Speedy Gonzales atau tiba-tiba betah nonton telenovela bikinan Mexico bareng Bu Likmu gara-gara kepincut resep TexMex doi pada di Kings, Queens, & Poison
Nah, terakhir, kenapa albumnya diberi tajuk THE HANGOVER DECADE? Gampang, ketika album ini mulai deras merajalela di seantero Nusantara maka saat itu pula usia SID telah menggapai satu dekade; sudah tiba di tahun ke-10; hangover (dalam konteks ini dimaknai sebagai: berkiprah) selama satu dasawarsa. Dipahami?.
Daftar lagu
- Hanya Hari Ini
- Rock & Roll Band
- Muka Tebal
- King, Queen & Poison
- Falling Down
- Long Way To The Bar
- Great Dream Of Society
- Bad Bad Bad
- TV Brain
- Beyond The Honesty
- Broken Guidance
- Disposable Lies
- Future Disgrace
Tidak ada komentar:
Posting Komentar